Senin, 17 Desember 2012

Pandanaran Art Festival 2012: Refleksi Multi-etnis Kota Semarang


Semarang sebagai ibukota provinsi Jawa Tengah kerap dijuluki sebagai salah satu kota multi kultur. Tak heran, sebab selain etnis Jawa, beberapa etnis lain—termasuk etnis Tionghoa, berbaur dalam masyarakat yang majemuk. Refleksi dari pluralitas budaya itu pun tampak dalam acara Pandanaran Art Festival 2012 yang digelar di kawasan Jalan Pemuda pada 15-16 Desember lalu.
Dalam acara tersebut, puluhan stan produk UKM (Usaha Kecil Menengah) berjajar rapi dan terbagi ke dalam empat area, antara lain Kampung Jawa, Kampung Cina, Kampung Arab, dan Kampung Belanda. Di Kampung Jawa, terdapat stan busana batik dan kuliner khas seperti nasi Langgi. Beranjak ke Kampung Cina, pengunjung dihibur dengan atraksi Liong Samsi, Barongsai, dan drama Sun Go Kong. Ada pula Wayang Potehi sebagai salah satu kesenian etnis tersebut. Di Kampung Arab, pengunjung dapat mencoba seni melukis tangan “henna” ataupun menikmati hidangan khasnya—nasi kebuli. Tak ketinggalan, Toko Oen turut menawarkan beberapa kuliner khas dari Negeri Kincir Angin bagi para pengunjung yang ada di Kampung Belanda.
RAMAI PENGUNJUNG--Suasana Pandanaran Art Festival 2012 pada Sabtu (15/12) malam di Jalan Pemuda.
Sementara itu, pembukaan Pandanaran Art Festival 2012 di panggung utama menampilkan tarian adat dari keempat etnis tersebut. Dimulai dari Tari Semarangan, Tari Tangan Seribu dari etnis Cina—simbolisasi dari sifat pengasih dan penolong Dewi Kwam Im, Tari Sufi dari etnis Arab—kental dengan atmosfer spiritual yang damai, Klompen Dance atau tari bakiak khas etnis Belanda—sarat akan humor yang akrab, lalu diakhiri dengan pementasan Tari Warak Ngendok sebagai salah satu kesenian budaya Kota Semarang.
ATRAKSI TARI TANGAN SERIBU--Tari tangan seribu merupakan tarian adat etnis Cina. Simbolisasi rasa kasih Dewi Kwam Im yang gemar menolong sesama.

TARI SUFI--Tarian khas etnis Arab ini sarat akan atmosfer spiritual yang tenang.

TARI WARAK NGENDOK--Pementasan kesenian etnis Jawa di Kota Semarang ini menjadi pamungkas penampilan tarian adat dari empat etnis tersebut. Acara dilanjutkan dengan pembukaan secara resmi Pandanaran Art Festival 2012.

DENOK KENANG--Pasangan Denok Kenang tidak hanya berbusana adat Jawa, tetapi ada pula yang mengenakan busana ala noni Belanda.


Penyelenggaraan acara tersebut bertujuan untuk mempromosikan program Visit Jateng 2013 dan Semarang SETARA dengan menampilkan keberagaman budaya serta potensi produk/jasa UKM yang ada di Kota Semarang.
Salah seorang pengunjung, Yunita Tri—mahasiswi Undip asal Kalimantan, mengaku terkesan dengan Pandanaran Art Festival 2012. Menurutnya, acara tersebut memberikan dampak positif bagi pengunjung karena dapat mengetahui sekaligus mempelajari pluralitas budaya dari beberapa etnis yang ada di Semarang. (ARF)





5 komentar:

  1. visual dan artikelnya informatif sekali .. sesekali ajarin aku foto spot di tempat ramai yaa click hehee

    BalasHapus
  2. makasi, mbak. semoga bermanfaat informasinya. haha, iya boleh2 belajar brg :D

    BalasHapus
  3. sayang nih, kmren ngga sempet kesana, diliat dari tulisannya, eventnnya seru dan rame nih, tahun ini ngga blh ketinggalan

    BalasHapus
    Balasan
    1. yg pasti event tsb memungkinkan pengunjung menyaksikan keragaman budaya & kerukunan hidup di Semarang dari simbolisasi empat etnis yg ditampilkan dlm acara tsb :)

      Hapus
  4. wah, bagus bgt nambah info baru

    BalasHapus